Perusahaan Dengan Turnover Tinggi

Cara Mengurangi Turnover Karyawan

Informasi tentang cara mengurangi turnover karyawan memang menjadi golongan penjabaran yang sangat krusial. Hal ini dikarenakan aspek ini akan memiliki golongan pengaruh yang besar terhadap berjalannya perusahaan secara keseluruhan. Oleh sebab itu, Anda harus tahu informasi ini secara mendalam.

Setidaknya ada lima metode yang tepat untuk mengurangi turnover karyawan yang terjadi di perusahaan. Agar Anda bisa paham secara menyeluruh, maka pada penjabaran kali ini akan diberikan rinciannya secara gamblang. Untuk detailnya, simak daftar uraian berikut ini:

Tidak Bisa Mengembangkan Diri

Karyawan secara alami akan mengharapkan pertumbuhan karir. Tidak hanya pertumbuhan finansial tapi juga kemampuan profesional. Tidak adanya jenjang karir dan minimnya dukungan pengembangan diri bisa menyebabkan karyawan tidak betah.

Untuk mengatasi itu, Anda bisa memberikan pelatihan untuk karyawan mengembangkan soft skill mereka bersama ALC Leadership Management. Tersedia berbagai training online maupun training offline yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan karyawan Anda.

Tingkatkan Kepuasan Kerja

Untuk meningkatkan rasa kepuasan kerja pada karyawan, Anda bisa melakukan hal-hal berikut:

Ciptakan lingkungan kerja yang positif dan mendukung. Pastikan peran dan tanggung jawab karyawan jelas. Berikan umpan balik yang konstruktif dan rutin.

Dampak Moral dan Menurunnya

Produktivitas Karyawan Ketika melihat rekan kerjanya terus berkurang ditambah dengan beban kerja yang dilimpahkan kepada mereka yang bertahan, lama kelamaan mereka juga tergerak untuk mengundurkan diri dan mencari kesempatan baru di tempat lain. Tidak hanya itu, kualitas produk atau jasa Anda juga berpotensi untuk berkurang karena adanya kesenjangan pengetahuan, kurangnya sumber daya manusia, dan menurunnya produktivitas karyawan. Hal ini juga berdapat pada peluang perusahaan untuk mengambil proyek tertentu.

Human Resources (HR)

Seperti yang lainnya, HR juga merupakan pekerjaan dengan tingkat turnover yang cukup tinggi. Menurut SyncHR.com, beban kerja yang berat dan burnout menjadi pemicu terjadinya turnover di kalangan staf HR. Survei yang dilakukan terhadap 726 HR oleh Shrm.org, menyebutkan sebanyak 42% HR kewalahan menghadapi banyak project dan tanggung jawabnya.

Mengingat banyaknya tuntutan tugas yang beragam, mulai dari perekrutan dan pengembangan karyawan hingga penyelesaian konflik. Tingkat stres karyawan HR pun tergolong tinggi karena hal ini menyangkut salah satu tugasnya yang sering berhadapan dengan situasi sensitif, seperti konflik antar karyawan hingga pemutusan hubungan kerja (PHK).

Baca Juga: 5 Lowongan Pekerjaan Fresh Graduate di Paragon, buat Semua Jurusan!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Turnover karyawan yang tinggi harus diwaspadai, yuk kenali penyebabnya. Perputaran karyawan atau turnover adalah hal yang wajar terjadi di lingkungan kerja. Meski demikian, Anda juga harus memperhatikan seberapa cepat perputarannya. Jika terlalu sering terjadi karyawan mengundurkan diri maka pihak perusahaan juga harus mengevaluasi diri.

Melalui artikel ini, ALC Leadership Management akan mengulas tentang turnover karyawan. Anda bisa menyimak apa saja penyebab tingginya turnover karyawan dan bagaimana mengukurnya.

Fixed Asset Turnover Ratio

Sedangkan pendekatan rasio ini lebih berfokus dalam mengukur kemampuan efisiensi yang terbatas pada aset tetap milik perusahaan saja.

Salah satu ciri-ciri aset tetap yaitu memiliki rentang masa usia panjang, contohnya pabrik dan mesin produksi.

Nilai rasio yang tinggi mengindikasikan bahwa aset tetap mendorong penghasilan pendapatan dengan cukup baik.

Di sisi lain, nilai yang terlalu tinggi dapat mengindikasikan juga bahwa investasi aset tetap yang kurang optimal, hal ini dapat berdampak pada pertumbuhan bisnis dalam jangka panjang.

Untuk rumus perhitungannya juga sedikit berbeda, yaitu Fixed Asset Turnover Ratio = Penjualan Bersih / Rata-rata Aktiva Tetap Bersih.

Berdasarkan ulasan tersebut, Anda juga dapat memetakan perbedaan antara menganalisis rasio perputaran aset antara total asset turnover dan fixed asset turnover ratio.

Kesimpulan dari perbedaan keduanya terletak dari pemanfaatan dan fungsinya. Jika Anda lebih berfokus untuk menghitung efisiensi aset dalam jangka panjang, spesifik, dan mendalam, Anda dapat menghitungnya dengan fixed asset turnover ratio.

Jika Anda ingin menganalisis untuk mendapatkan perspektif yang lebih luas dari penggunaan efisiensi aset yang perusahaan miliki, gunakan total asset turnover.

Adapun, agar dapat menjalankan pemanfaatan yang ideal dan optimal, perusahaan dapat mempertimbangkan untuk menggabungkan kedua perhitungan ini ke dalam sebuah konklusi sebagai tolak ukur perusahaan yang lebih terukur dan luas dalam menggambarkan pemanfaat asetnya.

Oleh karena itu, penting bagi Anda sebagai pemilik bisnis maupun staf pengelola operasional untuk dapat mencatat komponen aset dalam setiap periode bisnis.

Agar dapat memudahkan dalam mencatatnya serta menghitungnya, Anda dapat menggunakan aplikasi akuntansi Mekari Jurnal.

Melalui aplikasi akuntansi, Anda dapat melakukan pencatatan, penghitungan, dan pelaporan secara mudah dan akurat langsung dalam satu platform tanpa harus bergonta-ganti aplikasi.

Masih banyak fitur unggulan lainnya yang dapat Anda manfaatkan untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis Anda.

Selengkapnya dapat coba dengan mendaftarkan perusahaan Anda terlebih dahulu dan dapatkan akses free trial selama 14 hari ke fitur-fitur yang kami miliki.

Baik, Saya Akan Konsultasi Gratis dengan Tim Mekari Jurnal Sekaran

Terima kasih, dan semoga artikel ini bermanfaat!

Faktor penyebab turnover karyawan tinggi tidak selalu karena masalah gaji. Ada hal esensial lainnya yang menyebabkan karyawan mengundurkan diri, di antaranya adalah karena tidak ada kepuasan saat bekerja, minim kesempatan pengembangan karier, kepemimpinan yang buruk, dan budaya perusahaan yang tidak sehat.

Mengapa hal ini harus Anda ketahui? Sebab, turnover rate karyawan yang tinggi dapat menyebabkan perusahaan Anda harus mengeluarkan waktu dan dana ekstra untuk proses rekrutmen dan pelatihan.

Oleh karena itu, di artikel ini Xperteam akan membahas lebih dalam faktor karyawan resign dan solusi untuk mempertahankan mereka, sehingga Anda sebagai pemimpin perusahaan atau HR bisa memperbaiki segera kekurangan bisnis Anda.

Fase Turnover Karyawan yang Harus Dipahami

Cara menghitung tingkat turnover karyawan perusahaan ini mempunyai efek jangka panjang yang harus diketahui oleh semua pihak. Mulai dari HR, pengusaha, manager, sampai supervisor bahkan, ke kapten.

Semua harus mengalami evaluasi bila angkanya menunjukkan prosentase sangat tinggi diatas 50%. Hasil tersebut menjadi sebuah alarm keras. Pada prosesnya ada beberapa poin yang perlu dimengerti.

Mulai dari awal masuk, biasanya mereka merasa senang karena, mendapatkan pekerjaan baru. Selanjutnya, melakukan identifikasi. Dari sinilah setiap supervisor dan manager akan berperan besar membuat suasananya menjadi menyenangkan.

Memastikan dengan benar bahwa, kondisinya sangat menyenangkan adalah hal tersulit. Apalagi, kalau keadaannya berada dalam situasi tidak menyenangkan. Kebijakan harus diambil, hasilnya akan mempengaruhi lingkungan sekitar secara keseluruhan.

Perlu diketahui, saat fase ini semua harus berperan besar dan peka. Biasanya, mereka sudah menunjukkan pertanda senang atau tidak. Jika, pimpinan tersebut masih diam dan justru menyangatkan.

Tidak ada kata lain untuk segera keluar. Inilah salah satu tugas HR dimana, mereka memastikan pimpinannya berkerja dengan baik. Bukan sesuai dengan teori saja melainkan pengalaman juga cukup penting.

Beban Kerja yang Berlebihan

Tidak sedikit perusahaan yang meminta karyawan mengerjakan tugas lebih banyak. Bahkan meminta mereka tetap bekerja di waktu luang dan mempersulit permintaan cuti. Jika hal tersebut terus menerus terjadi bisa membuat karyawan stress sehingga memilih resign.

Sebaiknya perusahaan terus memantau hasil kinerja karyawan. Apakah performanya menurun karena overload pekerjaan. Bentuklah tim yang solid untuk mengatasi hal ini.

Tawarkan Gaji Kompetitif

Pemberian gaji juga masuk aspek penting yang harus diperhatikan. Pastikan untuk memberi gaji yang sesuai dengan aturan serta nilai pasar saat ini. Pemberian angka gaji yang jelas, tentu bisa dijadikan proses yang pasti untuk memulai strategi ini.

Namun bukan hanya berhenti di situ, pihak perusahaan juga harus memberikan penawaran kenaikan gaji secara berkala untuk karyawannya. Jika aspek ini diinformasikan sejak awal, maka karyawan akan terus bertahan dan tingkat turnover bisa terus ditekan.

Berapa Persen Turnover yang Baik?

Dikatakan bahwa turnover yang tinggi tidaklah baik untuk perusahaan, namun berapa angka idealnya.

Sebenarnya tidak ada angka mutlak namun konsultan Gallup merekomendasikan turnover karyawan idealnya tidak lebih dari 10%. Namun untuk menyikapi turnover sebaiknya tidak melihat angkanya saja.

Angka memang berpengaruh namun lebih penting untuk melihat “siapa yang keluar”. Jika kebanyakan yang resign adalah karyawan top performer maka wajib diwaspadai oleh perusahaan, apalagi jika mereka bergabung ke kompetitor.